Poem

Dipermainkan Hujan

Ada kalanya langit meniupkan kegelapan
Kemudian permulaan malam mengundang sang pengecoh
Mulai menyemburkan satu hingga ribuan titik basah
Pelan lalu meradang menjadi-jadi
Apalah gerangan hari ini?
Diputuskanlah emperan toko menjadi pelabuhan sementara
Berbincang dua hingga ratusan kata tentang lalu lalang perkotaan
Lalu, jatuh pada cerita penguasa ular yang memperbudak tikus jalanan
Sesekali hujan mulai tenang, tapi
kembali berkoar seperti singa buas
Ah, kita dipermainkan hujan!
Resah mulai angkuh dan membunuh diri
Namun, hembusan asap rokok yang dihirupnya menjadi penghangat untuk tubuh yang mulai rapuh.
Sampai kapan titik-titik air akan berhenti?
Sementara aku khawatir tak ada lagi kapal di seberang.

 

Malang, 2016

You may also like...

Leave a Reply