Kau sibuk menjadi Aku
yang duduk di singgasana
dilayani oleh dayang
dan menjadi satu-satunya yang disayang.
Kau sibuk mengikuti Aku
yang kau kira jalanku dilalui
oleh sungai-sungai jernih
sedangkan jalanmu hanya duri.
Sebenarnya Aku tak suka diintai
tapi karena kau menganggapku Sri Maharaja
aku mempersilahkanmu minum di sungaiku yang jernih
untuk membasahi hati dan jantungmu yang kering.
Kau mesti tahu bahwa
pohon-pohon trembesi yang melindungimu sekarang
sebenarnya adalah peluhku yang bertahun-tahun kukumpulkan
hingga menjadi akar-akar kokoh.
Dan kau mesti tahu bahwa
air yang baru saja kau teguk
adalah air mataku yang jatuh
hingga menjadi sungai bercabang-cabang.
Banyuwangi, Oktober 2023