Menjadi Aku

Kau sibuk menjadi Akuyang duduk di singgasanadilayani oleh dayangdan menjadi satu-satunya yang disayang.  Kau sibuk mengikuti Akuyang kau kira jalanku dilaluioleh sungai-sungai jernihsedangkan jalanmu hanya duri.  Sebenarnya Aku tak suka diintaitapi karena kau menganggapku Sri Maharajaaku mempersilahkanmu minum di sungaiku yang jernihuntuk membasahi hati dan jantungmu yang kering.  Kau mesti tahu bahwapohon-pohon trembesi yang melindungimu …

Delapan Belas September

Delapan Belas September

Delapan belas September tahun ini masih sama dengan tahun sebelumnyaDua tiga kawan bersimpati kepadaku, mengucapkan ambal warsaSetelahnya aku harus berperang lagi melawan risau-risauHingga pada akhirnya akan bertemu kembali dengan delapan belas September di tahun berikutnya. Aku masih ingat, sehari sebelum delapan belas SeptemberDia bersumpah kepada Tuhan disaksikan semesta dihadapan puanSementara aku, harus mengadu nasibMenerka-nerka jalan …

Malang Tak Pernah Berduka

Malang tak pernah berdukaArunika datang setiap harimenyapa di setiap derai-derai tirai yang masih tertutupmemberikan harapan baru kepada manusiahari ini untuk mencukupi hidupnya. Malang tak pernah berdukaHujan datang setiap harimesin-mesin masih tegap menyalabukan halangan bagi merekayang punya kesibukan. Malang tak pernah berdukaTerbenam matari setiap magribmakin gaduh keramaian dan hiruk pikuksesak perlahan sampai sebelum subuh datang. Malang …

Anemia

Jadi begini rasanya anemia? Tekanan darah turun drastis menyebabkan berkunang dan lesu. Kukira obatnya hanya satu, bertemu. Dengan siapa? Dengan orang yang ingin kutemui. Hari ini aku sudah mengucapkan rindu padanya. Kupikir sirup penyembuh sementaranya begitu. Sedangkan penambah darah sebenarnya nanti. Namanya bertemu, diminum tiga kali sehari. Tapi masih diracik sama apoteker.   Banyuwangi, 2018

Rindu Datang

Rindu datang tanpa alasan. Ia tidak menyapa dengan kata, atau memberi tanda dengan isyarat. Ia berjalan perlahan memasuki jantung yang tak berdetak. Menorobos lintasan nadi, lalu terbaring di peraduan sendu bernama hati. Sekiranya bosan dia akan pergi tanpa pertanda. Melibas sunyi yang kering merintih, hingga kita berpisah tanpa kata-kata.   Malang, 2017

Petrichor

Ini siang hujan sudah jatuh Gemerintik perlahan sampai ke tanah. Sudah basah semua yang dikiranya hari ini kemarau. Sebab Mei mana mungkin ia datang kembali. Lalu bau hujan menyeruap hingga ke pojok-pojok bilik. Rupanya baunya seperti rindu yang masih tersisa. Lamat-lamat masuk terhirup Mengundang syahdu yang telah lama dikuburnya hingga ke perut bumi. Sebab boleh …

Pura-pura Tidak Tahu

Aku pernah memergokimu memandangku di sore itu. Aku tahu siapa yang mengisikan jingga-jingga di langit senja. Bahkan aku juga tahu siapa yang membuat laut biru Agar aku jatuh tenang di gelombangnya. Aku hanya pura-pura tidak tahu saja Bila ada sepasang mata yang sigap menerawangku. Kupikir hanya orang berlalu lalang sambil membawa karung-karung di pundaknya. Namun ternyata …